20090508

Dunia-Politik.blogspot.com - Digest Number 1842

There is 1 message in this issue.

Topics in this digest:

1. Pernyataan Sikap PRP Tentang Peringatan Gugurnya Marsinah
From: Perhimpunan Rakyat Pekerja


Message
________________________________________________________________________
1. Pernyataan Sikap PRP Tentang Peringatan Gugurnya Marsinah
Posted by: "Perhimpunan Rakyat Pekerja" prp_pusat@yahoo.com prppusat
Date: Thu May 7, 2009 9:18 pm ((PDT))

PERNYATAAN
SIKAP
PERHIMPUNAN
RAKYAT PEKERJA
Nomor:
063/PS/KP-PRP/e/V/09
Tentang
Peringatan Gugurnya Marsinah


Negara
harus mengangkat Marsinah sebagai Pahlawan Nasional!
Marsinah
simbol pengakuan hak rakyat pekerja untuk berserikat!
Jadikan
tanggal 8 Mei sebagai Hari Buruh Nasional!


Salam
rakyat pekerja,
Eksploitasi
terhadap tenaga rakyat pekerja akibat sistem Neoliberalisme
seakan-akan menjadi hal yang sangat lumrah di Indonesia. Perlawanan
yang dilakukan oleh rakyat pekerja terhadap penindasan yang dilakukan
oleh para pemilik modal dan para pengikut setianya kadang kala selalu
diakhiri dengan tindakan represif dari aparat keamanan. Tentu saja
serikat buruh atau serikat pekerja menjadi modal utama dalam
melakukan perlawanan terhadap para pemilik modal ini. Namun sampai
saat ini upaya-upaya untuk memberangus hak untuk kebebasan berserikat
bagi kaum rakyat pekerja masih saja dilakukan dengan berbagai cara
oleh para pemilik modal (kapitalis) dan penguasa (negara). Hal ini
disebabkan karena mereka (para pemilik modal dan penguasa itu) tahu,
bahwa dengan berserikat maka kekuatan rakyat pekerja akan semakin
besar dalam melawan penindasan yang mereka lakukan.
Beberapa
kali perjuangan untuk menuntut hak berserikat dan perbaikan/perubahan
kesejahteraan sudah dilakukan oleh rakyat pekerja di Indonesia,
bahkan sampai berkorban nyawa. Yang paling hangat diingat adalah
perjuangan Marsinah dan kawan-kawan buruh PT Catur Putera Perkasa (PT
CPS) pada tahun 1993, yang menuntut kenaikan upah pokok dari Rp 1.700
menjadi Rp 2.250 per hari dan tunjangan tetap Rp 550 per hari. Selain
itu tuntutan kawan-kawan buruh PT CPS adalah juga menuntut hak buruh
untuk berserikat.
Namun
karena gigihnya perjuangan kawan-kawan buruh PT CPS yang dipimpin
oleh Marsinah dalam menuntut hak-haknya, maka akhirnya pada tanggal 5
Mei 1993 sejumlah 13 orang buruh PT CPS (tanpa Marsinah) digiring ke
markas Kodim Sidoarjo, Jawa Timur untuk dituduh mengadakan rapat
gelap dan menghasut karyawan serta dipaksa mengundurkan diri oleh
Direktur pabrik, Yudi Astono dan aparat militer. Mengetahui hal itu,
Marsinah kemudian dengan sangat gigih memperjuangkan nasib 13
kawan-kawan buruh tempat kerjanya tersebut serta melayangkan surat
protes pada direktur pabrik. Dan sejak saat itu, Marsinah lenyap
sampai mayatnya ditemukan pada tanggal 9 Mei 1993 di sebuah gubug
pinggir hutan jati Desa Jegong, Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur, yang
berjarak 200 kilometer dari tempatnya bekerja. Menurut hasil otopsi
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk, Marsinah tewas karena mengalami
penganiayaan berat, akibat tusukan benda runcing hingga perutnya luka
sedalam 20 sentimeter. Selain itu, dagunya memar, lengan dan pahanya
lecet. Bahkan hasil visum pun menunjukkan, bahwa Marsinah telah
mengalami penganiayaan di bagian organ seksual (vagina), dimana
selaput daranya robek dan tulang kelamin bagian depannya hancur.
Penyiksaan
pada bagian organ seksual Marsinah yang dilakukan oleh aparat di
Kodim Sidoarjo merupakan suatu bentuk "pembalasan" dari aparat
militer. Marsinah sebagai seorang buruh perempuan dengan berani
berhadapan langsung dengan para pemilik modal dan militer pada masa
itu, untuk memperjuangkan nasib ke 13 kawan-kawannya, memperjuangkan
kenaikan upah, tunjangan kesejahteraan, dan memperjuangkan hak untuk
berserikat. Marsinah yang merupakan tokoh buruh perempuan dalam
gerakan perlawanan terhadap penindasan kapitalisme dan militerisme,
mendapatkan "balasan"nya dari pihak militer dengan menyiksa aspek
seksualitas perempuannya.
Dalam
gerakan buruh (kelas pekerja) telah terbukti, bahwa perempuan berada
di garda depan perlawanan, baik sebagai pionir kepemimpinan maupun
keberanian berhadapan dengan patriarki
militerisme dan juga kapitalisme.
Marsinah adalah perempuan sekaligus buruh yang mengalami penindasan
ganda, yaitu sebagai perempuan dan
sebagai buruh. Perempuan sering kali
menjadi objek eksploitasi yang dilakukan oleh para pemilik modal
untuk mendatangkan keuntungan. Bagi pemilik modal, buruh perempuan
dapat diupah lebih murah dibandingkan buruh laki-laki. Salah satu
contoh kasus adalah para kapitalis sering kali mengeksploitasi buruh
perempuan, yaitu SPG-SPG untuk berpakaian dan berpenampilan seksi
agar dapat menjaring konsumen dan mendatangkan keuntungan.

Pembunuhan
terhadap Marsinah sebagai buruh perempuan merupakan sebuah tindakan
untuk meredam gejolak perlawanan buruh yang biasa dilakukan pada
rejim militer-kapitalis Orde Baru. Keterlibatan aparat militer dalam
kasus Marsinah menunjukkan, bahwa aparat keamanan merupakan alat yang
dipergunakan para pemilik modal (kapitalis) untuk mengamankan
penindasan yang dilakukan oleh para pemilik modal. Perempuan kelas
pekerja adalah entitas yang militan dan progresif dalam setiap
gerakan perlawanan. Sebaliknya militerisme menggunakan perempuan
sebagai tumbal represif dengan cara penyiksaan seksualitas sebagai
teror pelemahan gerakan buruh. Kapitalisme pun menggunakan perempuan
sebagai tumbal akumulasi dan sirkuit kapital melalui peran reproduksi
sosialnya.
Sampai
saat ini pun, pemerintah kapitalis melalui aparat keamanan dan
melalui pembuatan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak terhadap
rakyat pekerja di Indonesia telah menunjukan ketertundukan dan
kepatuhannya kepada para kapitalis. Sistem pasar tenaga kerja yang
fleksibel atau yang biasa disebut sebagai Labor
Market Flexibility (LMF) merupakan
sebuah produk yang disiapkan oleh kapitalisme untuk menindas dan
mengeksploitasi buruh (kelas pekerja) di Indonesia. Akibat dari LMF
ini lah maka muncul sistem kerja kontrak dan outsourcing,
upah yang murah, dan permasalahan-permasalahan perburuhan saat ini.
Perlawanan
terhadap para kapitalis harus menemukan suatu momentum yang dapat
mengkonsolidasikan dan menyatukan seluruh gerakan rakyat pekerja di
Indonesia. Marsinah jelas merupakan simbol perlawanan dan pengakuan
rakyat pekerja untuk mendapatkan hak berserikatnya. Marsinah
merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kapitalis pada saat itu,
sehingga nyawanya harus dihilangkan. Perjuangan yang dilakukan oleh
Marsinah jelas belum selesai. Perjuangan Marsinah sebagai buruh
perempuan yang dengan berani menentang penindasan kapitalisme dan
militerisme harus selalu diingat oleh rakyat pekerja di Indonesia.
Perjuangan yang dilakukan oleh Marsinah harus dapat dijadikan upaya
untuk membangkitkan dan memelihara semangat kaum buruh atau kelas
pekerja di Indonesia untuk melawan penindasan kapitalisme dan
militerisme.
Selama
kapitalisme menguasai sendi-sendi perekonomian dan perpolitikan di
Indonesia, maka bisa jadi akan muncul "Marsinah-Marsinah baru"
yang juga akan menjadi korban. Maka dari itu Kapitalisme
harus dihancurkan, sehingga rakyat
pekerja terjamin hak-hak dan kehidupannya di masa mendatang. Hanya
dengan SOSIALISME lah
maka rakyat pekerja akan sejahtera.
Beranjak
dari pandangan-pandangan tersebut di atas, maka kami dari Perhimpunan
Rakyat Pekerja menyatakan sikap:

Negara
harus mengangkat Marsinah sebagai Pahlawan
Nasional, karena perjuangan Marsinah
lah maka rakyat pekerja mendapatkan jaminan untuk hak berserikat
saat ini. Artinya Marsinah jelas telah sangat berjasa dalam
memperjuangkan hak-hak rakyat pekerja di Indonesia. Marsinah
merupakan simbol pengakuan rakyat pekerja untuk mendapatkan hak
berserikat.

Negara
harus menjadikan tanggal 8 Mei
sebagai Hari Buruh Nasional untuk
mengingat dan mengenang jasa-jasa Marsinah dalam memperjuangkan hak
dan nasib kaum rakyat pekerja di Indonesia.

Kapitalisme
terbukti hanya akan menyengsarakan kehidupan rakyat pekerja, maka
dari itu kapitalisme harus dihancurkan. Hanya dengan SOSIALISME lah
rakyat pekerja akan sejahtera.

Jakarta
6 Mei 2009






Komite
Pusat
Perhimpunan
Rakyat Pekerja(KP-PRP)






Ketua Nasional





(Anwar Ma'ruf)






Sekretaris Jenderal





(Rendro Prayogo)

#yiv1798725808 #yiv1688195109 _filtered {margin:0.79in;}#yiv1798725808 #yiv1688195109 P {margin-bottom:0.08in;}-->___*****___Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
Bersatu Bangun Partai  Kelas Pekerja!

Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat
Pekerja
(KP PRP)
JL Gading Raya Gg. Gading IX No. 12, Pisangan Lama, Jakarta Timur
Phone/Fax: (021) 47881632
Email: komite.pusat@prp-indonesia.org / prppusat@gmail.com / prppusat@yahoo.com
Website: www.prp-indonesia.org


Messages in this topic (1)

Ahli yang menghantar menggunakan kata-kata kesat dan kasar atau menyerang peribadi ahli yang lain, email mereka tidak akan disiarkan.

Ahli group yang sentiasa menghantar email berkenaan politik sahaja akan disiarkan emailnya tanpa penapisan moderator group.

Email yang disiarkan dipertanggungjawabkan kepada pengirim email tersebut dimana moderator dan group tidak boleh dipertanggungjawabkan.

=============================================
Link List:
� Lirik Lagu Popular - http://www.lirikpopular.com
� Spa Q - http://spa-q.blogspot.com
� Auto Insurance - http://pdautoinsurance.blogspot.com

------------------------------------------------------------------------
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/

<*> Your email settings:
Digest Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dunia-politik-normal@yahoogroups.com
mailto:dunia-politik-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dunia-politik-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

------------------------------------------------------------------------

No comments:

Alexa Traffic Rank

Subscribe to dunia-politik

Subscribe to dunia-politik
Powered by groups.yahoo.com