Topics in this digest:
1. Pernyataan Sikap PRP Menolak Politik Pencitraan Rezim Neolib SBY
From: Perhimpunan Rakyat Pekerja
Message
________________________________________________________________________
1. Pernyataan Sikap PRP Menolak Politik Pencitraan Rezim Neolib SBY
Posted by: "Perhimpunan Rakyat Pekerja" prp_pusat@yahoo.com prppusat
Date: Fri Jan 29, 2010 2:10 am ((PST))
PERNYATAAN
SIKAP
PERHIMPUNAN
RAKYAT PEKERJA
Nomor:
188/PS/KP-PRP/e/I/10
Politik
pencitraan Rezim Neoliberal hanya akan menyengsarakan rakyat!
Rezim
Neoliberal telah gagal mensejahterakan rakyat!
Salam
rakyat pekerja,
Rezim
Neoliberal SBY semakin menunjukkan watak aslinya yang hanya ingin
mengeruk keuntungan dari penderitaan rakyat Indonesia. Lihat saja
tindakan dan rencana Rezim Neoliberal SBY yang semakin tidak
mempedulikan nasib rakyat Indonesia. Pembelian mobil mewah untuk para
menteri dan Pimpinan DPR seharga Rp 1,3 miliar agar memberikan
kenyamanan kepada para pejabat, telah mencederai perasaan rakyat yang
masih dirudung kemiskinan. Lalu dilanjutkan dengan pembangunan pagar
istana seharga Rp 22,5 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa Rezim
Neoliberal semakin melukai dan tidak mempedulikan nasib rakyat.
Lalu
ada rencana untuk pembelian pesawat kepresidenan seharga Rp 200
miliar. Alasannya adalah hanya Indonesia yang tidak memiliki pesawat
kepresidenan saat ini. Hal ini pun juga dipraktikkan oleh para
menterinya. Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana untuk
membeli kapal pengawas mewah dari Perancis seharga Rp 14,4 miliar.
Pengadaan
komputer bagi anggota DPR seharga Rp 16 juta per unitnya juga
dianggap berlebihan. Untuk memenuhi pengadaan komputer canggih
sebanyak 687 unit tersebut mengeluarkan dana sebesar Rp 11,03 Miliar.
Padahal komputer yang dimiliki oleh anggota DPR sebelumnya masih
dapat dipergunakan dan masih masih memenuhi kriteria untuk
mengerjakan tugas-tugas DPR.
Hal
ini kemudian ditambah dengan rencana kenaikan gaji bagi Presiden dan
pejabat tinggi Negara sebesar 10%-20%. DPR telah menyetujui
menyetujui anggarannya sebesar Rp 158 triliun, yang sebelumnya
sebesar Rp 132 triliun. Padahal gaji presiden beserta pejabat tinggi
Negara saat ini sudah sedemikian tinggi. Sebagai contoh; Penghasilan
presiden (gaji pokok dan tunjangan jabatan) saat ini saja sudah
sebesar Rp 62.740.000. Penghasilan wakil presiden (gaji pokok dan
tunjangan jabatan) sebesar Rp 42.160.000. Penghasilan ketua DPR
sebesar Rp 30.908.000,-. Penghasilan anggota DPR sebesar Rp
27.760.000,-. Penghasilan menteri sebesar Rp 18.648.000,-. Namun
penghasilan ini belum ditambah dengan berbagai macam fasilitas untuk
memberikan kenyamanan bagi penguasa yang besarnya hingga Rp 150 juta.
Jelas
segala hal pembelian dan kenaikan gaji tersebut untuk menaikan citra
Rezim Neoliberal SBY dan memberikan kenyamanan pada penguasa
tersebut, dananya diambil dari uang yang dikumpulkan dari keringat
rakyat. Sementara penanggulanan bencana seperti banjir, gempa bumi
dan yang lainnya masih saja terkatung-katung hingga saat ini. Bahkan
beberapa korban bencana alam masih berada dalam kondisi yang
memprihatinkan dan masih belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Angka
bayi yang mengalami gizi buruk pun meningkat dengan tajam. Hal ini
dikarenakan orang tua dari bayi tersebut tidak mampu memberikan
makanan dan nutrisi yang cukup bagi sang bayi. Jelas hal ini
disebabkan karena bagi orang tua si bayi harga sembako untuk
mencukupi gizi sang bayi terlalu tinggi biayanya.
Sepertinya
Rezim Neoliberal SBY tidak pernah mempedulikan nasib rakyat Indonesia
yang sampai saat ini masih dirudung kemiskinan. Dana pembelian untuk
menaikkan citra Rezim Neoliberal SBY tersebut seharusnya dapat
dipergunakan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi rakyat
Indonesia. Namun bukan itu yang dilakukan oleh Rezim Neoliberal SBY.
Rezim ini lebih mementingkan untuk memberikan kenyamanan kepada para
antek-anteknya.
Inilah
politik pencitraan yang dibangun oleh Rezim Neoliberal SBY. Rezim ini
menghendaki agar citra Indonesia di dunia internasional terlihat
sangat makmur dengan pembelian segala macam barang-barang mewah dan
kenaikan penghasilan yang tinggi. Hal ini sekali lagi menunjukkan,
bahwa Rezim Neoliberal SBY tidak pernah mempedulikan nasib rakyatnya
dan hanya mementingkan kepentingan penguasa serta antek-antek
Neoliberal lainnya.
Maka
dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) menyatakan
sikap:
Menolak
seluruh kebijakan Rezim Neoliberal SBY yang berupa pembelian
barang-barang mewah dan rencana kenaikan gaji bagi pejabat Negara.
Rezim
SBY yang korup dan tunduk kepada Neoliberalisme telah gagal untuk
mensejahterakan rakyat Indonesia.
Bangun
persatuan gerakan rakyat untuk melawan Neoliberalisme dengan
bergabung ke Front Persatuan Rakyat Indonesia (FOR Indonesia).
Jakarta,
29 Januari 2010
Komite
Pusat
Perhimpunan
Rakyat Pekerja
(KP-PRP)
Ketua
Nasional
Sekretaris
Jenderal
ttd.
(Anwar
Ma'ruf)
ttd.
(Rendro
Prayogo)
filtered {margin:0.79in;}P {margin-bottom:0.08in;}-->___*****___Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
Bersatu Bangun Partai Kelas Pekerja!
Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP PRP)
JL Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat
Phone/Fax: (021) 391-7317
Email: komite.pusat@prp-indonesia.org / prppusat@gmail.com / prppusat@yahoo.com
Website: www.prp-indonesia.org
Messages in this topic (1)
Ahli yang menghantar menggunakan kata-kata kesat dan kasar atau menyerang peribadi ahli yang lain, email mereka tidak akan disiarkan.
Ahli group yang sentiasa menghantar email berkenaan politik sahaja akan disiarkan emailnya tanpa penapisan moderator group.
Email yang disiarkan dipertanggungjawabkan kepada pengirim email tersebut dimana moderator dan group tidak boleh dipertanggungjawabkan.
=============================================
Link List:
• Lirik Lagu Popular - http://www.lirikpopular.com
• Spa Q - http://spa-q.blogspot.com
• Auto Insurance - http://pdautoinsurance.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/
<*> Your email settings:
Digest Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
dunia-politik-normal@yahoogroups.com
dunia-politik-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dunia-politik-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment