20081227

Dunia-Politik.blogspot.com - Digest Number 1756

Messages In This Digest (1 Message)

Message

1.

(tragedi Bengkalis News) Lagi, Polda dan Kadishut Riau Memanipulasi

Posted by: "Rudi Hartono" arahkiri2009@yahoo.com   arahkiri2009

Fri Dec 26, 2008 10:29 pm (PST)



 

Jakarta-Berdikari online (27/12/08): Kasus kekerasan yang dilakukan
oleh aparat kepolisian Polda Riau terus mendapat kecaman dari berbagai pihak. Dukungan
internasional dan nasional terus mengalir dalam bentuk nota protes, maupun
dukungan solidaritas lansung. Berdikari online sendiri sudah mendapat
pernyataan pers dari Amnesty Internasional terkait brutalisme kepolisian di
Bengkalis, Riau. Terkait hal tersebut, beberapa pihak yang terkait dalam
kejahatan kemanusiaan ini melakukan aksi bela diri, termasuk melakukan
manipulasi fakta dan memaksakan pengakuan terhadap korban di bawah intimidasi.
Seperti kita ketahui, sebelumnya pun Polda Riau telah menyogok enam organisasi
untuk menggelar konferensi pers dukungan terhadap tindakan polda Riau.

 

Kemarin
(26/12) kepala Dinas Kehutanan Riau . F. Labay, juga mengeluarkan sebuah
pernyataan tidak bertanggung jawab, tanpa fakta, dan jelas punya keberpihakan
kepada PT. Arara Abadi di harian riauterkini.com dan detik.com.
dalam pernyataannya, Labay mengatakan bahwa lahan yang menjadi arena konflik
warga dengan PT. Arara Abadi adalah hutan murni. Menurut Risa Sulhemy,
pernyataan kadishut Riau tersebut bertentangan dengan apa dijelaskan oleh BPKH
Wilayah XII bahwa dalam kawasan hutan yang menjadi konsesi PT. Arara Abadi
terdapat perkampungan yang harus dikeluarkan dari HPHTI sesuai dengan SK.
Menhut No. 743/kpts-II/1996. selain itu, jika benar hutan murni, kenapa
dokumen-dokumen sejarah, termasuk dokumen Belanda maupun Kerajaan Siak sudah
menyebut perkampungan Suluk Bongkal. PT. Arara abadi melalui persekongkolan
dengan pihak dishut Riau mencoba mengaburkan fakta histories ini, dengan
mengubah nama kampun menjadi penyebutan kilometer sekian.

 

Selain itu,
Risa Sulhemy juga menyayangkan pernyataan humas Polda Riau yang mengatakan
bahwa yang dihancurkan bukan rumah warga melainkan gubuk warga. Menurutnya,
pernyataan humas polri ini benar-benar bodoh dan tidak mengetahui Deklarasi
Nasional Hak Asasi Manusia (DUHAM), terutama yang mengatur hak ekosob. Perlu
diketahui, bahwa rumah, gubuk, atau apapun yang menjadi tempat beristirahat,
berlindung, baik permanent maupun tidak permanent masuk dalam kategori tempat
tinggal. Menurut pak Khalifah, seorang penduduk asli suluk bongkal, kehidupan
masyarakat di daerah tersebut sudah berlansung ratusan tahun, dimulai ketika
masih hidup primit, tidak memakai baju, hingga saat ini.

 

Berdikari
online sangat menyayangkan keterbelakangan intelektual yang dimiliki oleh humas
polda riau. Karena kepentingan duit, dengan seenaknya apparatus Negara tersebut
menciptakan defenisi bodoh hanya untuk memanipulasi fakta dan kebenaran.

baca selengkapnya di http://papernas.org/berdikari/content/view/148/1/

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Search

Start Searching

Find everything

you're looking for.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
Ahli yang menghantar menggunakan kata-kata kesat dan kasar atau menyerang peribadi ahli yang lain, email mereka tidak akan disiarkan.

Ahli group yang sentiasa menghantar email berkenaan politik sahaja akan disiarkan emailnya tanpa penapisan moderator group.

Email yang disiarkan dipertanggungjawabkan kepada pengirim email tersebut dimana moderator dan group tidak boleh dipertanggungjawabkan.

=============================================
Link List:
•      Lirik Lagu Popular - http://www.lirikpopular.com     
•      Spa Q              - http://spa-q.blogspot.com     
•      Auto Insurance     - http://pdautoinsurance.blogspot.com     

No comments:

Alexa Traffic Rank

Subscribe to dunia-politik

Subscribe to dunia-politik
Powered by groups.yahoo.com