20090916

Dunia-Politik.blogspot.com - Digest Number 1927

There is 1 message in this issue.

Topics in this digest:

1. Fwd: Dari Millis Tetangga "Indonesia menjadi Negara ............."
From: jalijali16


Message
________________________________________________________________________
1. Fwd: Dari Millis Tetangga "Indonesia menjadi Negara ............."
Posted by: "jalijali16" jalijali16@yahoo.com jalijali16
Date: Tue Sep 15, 2009 9:42 pm ((PDT))

Indonesia menjadi Negara Aman Damai Sejahtera Dengan Pertahanan Kuat.

I. Gejala merusak situasi atau realita.

Peledakan Bomb di JW Maiot dan Ritz Carlton adalah sobekan luka pertama setelah Pipres 2009 menjelang selesai dimana akan diumumkan KPU hasilnya pada tanggal 18-8-2009 atau nomor depannya sama dengan tempat bomb di mariot yaitu 1808. kasus kedua adalah yang memperlebar sobekan ketidakpercayaan itu adalah tidak tuntasnya atau berlarutnya pengangkatan serta bersengketanya hasil pemilihan anggota legistatif antara MK dan MA. Setelah kasus itu ditambah lagi dengan pengungkapan bahwa bahan bahan pokok untuk konsumsi rakyat Indonesia ternyata adalah hasil import dari berbagai negara dengan jumlah Rp.50 triliun pertahunnya. Setelah itu terjadi gempa bumi Tasikmalaya yang menghancurkan ribuan bangunan serta ratusan warga negara meninggal dunia. Kemudian kasus yang ramai adalah bail Out bank Century yang semakin hari semakin banyak dipermasalahkan. Belum lagi saling cepat menjadikan tersangka antara KPK kepada petinggi mabes Polri dan Mabes Polri kepada ketua KPK. Jika melihat fenomena ini saja maka sedih banget sebagai anak bangsa masa hari hari kita semua lebih banyak diisi kemelut.

Sampai Sri palupi menulis dengan satire bahwa di republik Indonesia ini, Hukum pun diciptakan untuk melepaskan kejahatan yang dilakukan orang orang berduit dan berkuasa sedangkan betul betul menindas kaum yang papa. Terutama dengan contoh dikeluarkannya aturan dilarang mengemis di Ibukota. Begitu juga Gus Sholah menyampaikan jika tidak mau menindaklanjuti info dari masyarakat pemerintah jangan berharap kondisi pemberantasan korupsi akan menjadi lebih baik.

Kita sering lupa bahwa kita semua punya perasaan iba dan emphati tetapi ketika perasaan atau kebaikan itu dipermainkan ataukah dimanipulasi, masihkah akan kita biarkan. Kita pada dasarnya harus membantu siapapun yang kesulitan dan tidak punya lagi daya dalam mengatasi kesulitannya. Apakah karena sakit, miskin , menjadi janda dan yatim piatu atau kecelakaan sampai di Republik Indonesia jelas tertulis bahwa anak anak terlantar dipelihara negara. Sayangnya kebaikan hati para pendiri negara dan masyarakat Indonesia diselewengkan dengan, banyaknya sumbangan dijalanan malahan dipakai merusak diri yang disumbang dengan menghabiskan uang sumbangan itu kepada minuman keras atau malahan narkotika. Banyaknya anak anak malahan dikomersialkan dengan hubungan tidak bedanya dengan perbudakan mulai dari bayi sampai usia belasan tahun serta sumbangan kepada korban bencana dan urusan keagamaan yang diselewengkan. Akibatnya masyarakat tidak percaya malahan melihat bahwa sumbangannya pada akhirnya malahan mencelakan orangnya. Apakah itu karena rusak badan, mental dan moral. Dalam konteks ini ada baiknya perintah agama beramal begitu juga mempunyai kasih sayang tetap dilaksanakan tetapi ada baiknya dilakukan secara terorganisir sehingga tidak ada penyalahguaannya.

Disinilah semakin sulit dan getirnya menjadi orang miskin lain lagi dengan pengusaha tidak pada kasus BLBI I dan BLBI II. Semua kesalahan bahkan bisa saja rekayasanya pada akhirnya membuat menjadi punya kehidupan labih baik dan negaralah yang membayari kesalahannya sampai puluhan tahun dan mengorbankan kepentingan banyak orang.

Negara yang Tolol jika hanya menghabiskan sumberdaya alamnya dengan menjualinya saja begitu saja tidak mendapatkan manfaatnya yang maksimal serta hanya mengikuti alur yang diatur pihak lainnya . Dan para pengusaha akan sangat senang karena dengan cara menjuali SDAnya tinggal tidur maka kekayaan akan bertambah sangat signifikant. Dan rakyat dinegara seperti inilah yang paling menderita karena seharusnya bisa hidup layak tetapi malahan menjadi kaum papa yang tanpa daya karena dilumpuhkan sistim yang semata mata membuatnya hanya menjadi penonton dinegaranya, apalagi untuk kebutuhan perutpun tidak bisa terpenuhi dalam jangka panjang.

Jika semua ini realita yang harus kita terima maka tidak ada pilihan lain kita harus memperbaikinya, persoalannya jika kalaupun semua kenyataan ini ada tetapi semuanya diledakan dalam rengka merusak situasi yang lebih besar lagi maka disinilah persoalan yang diciptakannya untuk kepentingan yang perlu diwaspadai dan diantisipasi.

Silakan saja bayangkan sendiri bagaimana jika Pada pemerintahan baru yang akan dilantik pada 20 oktober 2009 tetapi wakil Presidennya ketika sudah dipanggil BPK, sesuai yang disampaikan Ketua BPK Anwar nasution ternyata "(")" apakah tidak akan medelegitimasi pemerintahan 2009-2014. apakah tidak perlu datang karena BPK kan sudah dipilih oleh DPR nanti tunggu BPK baru saja, karena ini juga bisa saja tindakan balasan atas kasus Bank Indonesia yang telah diproses sehingga memasukan Burhanudian Abdulah Gubernur BI ke Penjara?. Jika berpikirnya seperti menjadi repot semuanya, artinya pemerintahan baru pun belum apa apa sudah dapat problem tapi waulahu allam, kita harus tetap optimis.

Disisi lainnya tentunya semua pihak masih ingat dimana pada acara kenegaraan di gedung DPR dengan Presiden Republik Indonesia ternyata lagu kebangsaan Indoensia raya "lupa" tidak dinyanyikan. Kejadian ini bisa dikategorikan sebagai kealpaan saja tetapi juga bisa sebagai cerminan bahwa berantakannya tatakelola kenegaraan di Indonesia saat ini, bagaimana mengurus yang rumit karena ngurus yangs sederhana saja bisa alpha, dan ini bukan salah Presiden. Masa Presiden Indonesia jadi harus ngurus kaya beginian lagi. Hanya harus dipahami bahwa keteledoran dan kealphaan bisa terjadi begitu saja dan menimbulkan soal besar. Belum lagi bencana yang juga sering tiba tiba saja datang.

II. Tauziah Kiai Haji Tubagus Sangadiah al Bantani

Pada tauziah tanggal 12 malam, kami mendapatkan nasehat yang intinya adalah bagaimana supaya gerakan yang kita lakukan bukan berbasiskan gerakan yang diinisiasi oleh nafsu atau oleh bisikan setan. Akan sulit bagi siapapun jika mendengar, melihat dan memikirkan serta berperilaku jika dasarnya adalah bisikan setan dan secara sederhana itu akan sama dengan jalan dimalam hari yang gelap gulita tetapi menggunakan kaca mata hitam atau mencoba mendengarkan sesuatu tetapi telinganya ditutupi headphone dan kalaupun menggunakan penciuman tetapi ada dibibirnya polesan minyak wangi, sehingga semuanya pada ujungnya adalah keliru.
Syarat utamanya adalah mengenal diri sendiri dulu dan ini ternyata banyak yang tidak mengenalnya. Sebagai pintu masuk kita sebagai manusia harus mensyukuri semua yang ada pada kita dulu. Mulai dari bersyukur masih diberikan umur dan keselamatan, bisa melihat, bisa mendengar dan membedakan berbagai suara, bisa merasakan makanan, bisa merasakan sentuhan dll. Semua ini adalah nikmat yang tiada tara sehingga kita harus mensyukurinya. Oleh karenanya sungguh sayang jika masih banyak orang yang bukan hanya tidak bersyukur tetapi malahan memprovokasi pihak lainnya dan menyebarkan kebencian serta kemarahan.
Belum lagi ketika kita, mendapatkan kegembiraan akibat anak lulus sekolah, dapat kerja, sehat dan soleh serta berbagai hal lainnya, kita punya pekerjaan dan penghasilan. Sesungguhnya kenikmatan itu begitu bertubi datangnya dan semua itu patut disyukuri. Dengan mensyukuri dan semakin semangat melakukan kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan dan penghidupan maka semuanya akan berjalan dengan lebih baik. Tiada llagi iri hati, dendam dan tidak puas kepada kepada orang lain bagi yang menjalaninya. Semua ini akan membuat sehat dan pikiran lebih cerdas serta jernih.

Jika kita mengamalkannya bertahun tahun maka kita akan mengenal diri kita sendiri dan inilah tujuannya supaya kita paham bahwa yang kita lakukan itu dengan dasar apa?. Jika semuanya masih berdasarkan nafsu maka kesesatanlah yang akan terjadi sehingga angkara murka yang berkecamuk didalam kehidupannya. Jika dengan kehidupan penuh angkara maka sudah pasti bukan kemaslahatan yang akan didapatkan tetapi lebih mungkin kemudharatan dan bencana yang bisa saja berbalut harta benda serta kesenangan. Hanya realitanya adalah sebuah kehidupan yang panas membakar sebagai cerminan keadaan di neraka.

Oleh karenanya syarat sebuah negara yang aman, sejahtera dan punya pertahanan kuat adalah jika :
• Para Alim ulamanya, selain menjalankan ajaran agama dengan kesungguhan juga mendoakan bangsa dan masyarakat Indonesia secara terus menerus dan tanpa pamrih serta mendedikasikan hidupnya demi kemaslahatan umat dan bangsa.
• Umaro atau Pemerintahnnya, bertindak adil dan memudahkan kehidupan masyarakatnya serta membuat kehidupan menjadi tertata dan terkelola dengan baik
• Orang kaya atau beruntung juga harus rela berbagi dan menolong serta tidak hanya memanfaatkan kekayaannya hanya untuk kesenangannya sendiri. Akibatnya para orang kaya menjadi pusat pusat embryo kemajuan dan kemaslahatan.
• Kaum Fakir dan miskin harus beryukur karena diberikan berbagai kebiakan atas nikmat yang dberikan Allah SWT serta kesempatan untuk melakukan berbagai kegiatan sehingga harapannya bisa diusahakan dapat tercapai.

Jika semua ini dilakukan maka kebaikan akan datang kepada negeri ini. Hanya mari kita lihat semuanya sekarang ini. Jawabannya sudah pasti sangat jauh dari harapannya. Dan kita semua tidak perlu mengeluh dan hanya frustasi tetapi kenyataan ini sudah saatnya membuat kita semakin mendekatkan kepada kebaikan. Bangsa yang tidak pernah mensyukuri sudah pasti tidak akan bersatu dan ketika tidak bersatu tidak mungkin akan menghasilkan sesuatu yang besar. Oelh karenanya ketika tidak menghasilkan sesuatu yang ebsar hampir pasti akan serba kekuarangan kejadiannya menjadi bangsa yang kerdil dan dikalahkan. Padahal sebab yang paling mendasarnya ada pada dirinya masing masing.

III. Nama Baik Indonesia didunia internasional.

Nama baik Indonesia dalam berbagai indek yang dikeluarkan selalu saja urutannya berada pada nomor nomor yang tidak kita harapkan. Persoalannya adakah kesepakatan yang dinilai, siapa yang menilai dan bagaimana menilainya?. Saya kira bangsa Indonesia kalaupun masih banyak yang harus dibenahi tetapi pada kenyataannya banyak juga yang membanggakan. Kalaulah indeks transparansi, kerusakan alam, tingkat pendidikan dll masih kurang tetapi ketika dinilai keindahan alamnya, bagaimana luar biasanya bangsa Indonesia merehabilitasi akibat bencana Tsunami di aceh, bagaimana beraninya bangsa Indonesia menjadi TKW dan begitu adaptivenya bangsa bangsa yang ada di Indonesia ini maka sudah barang tentu bangsa Indonesia harus punya urutan yang terhormat.

Belum lagi keindahan alam dan sumberdaya alamnya Indonesia yang luar biasa indah dan sangat kaya maka ini semua adalah kekayaan indonesia yang sulit ditemukan dibelahan manapun di dunia. Kekeliruan besar jika ada negara yang luas dan jumlah penduduknya bisa 1/50 kali Indonesia tetapi dibandingkan dengan Indonesia bahkan dipespsikan lebih baik. ini semuanya keliru karena seluruh negara eropa baru pantas dibandingkan dengan Indonesia, Malaysia cukup dibandingkan dengan sumatera, Singapura cukup dengan Jagodetabek, Philipina cukup dengan Sulawesi dan Maluku. Thailand dengan pulau Jawa , Bali dengan skotlandia.

Indeks yang dibuat akan mempengaruhi persepsi, dan membangun keyakinan serta kepercayaan, menjadi posisi tawar, mengasilkan opportunity atau sebaliknya ancaman. Dalam konteks ini kelihatannya indeks indeks yang dibuat anehnya malahan menghasilkan ancaman kepada Indonesia bukannya kesempatan dan peluang kepada Indonesia.

Banyak pihak mengatakan bahwa Departemen luar negeri dan konjen konjennya harus berdiri dipaling depan dalam mempromosikan dan menjaga nama baik Indonesia diluar negeri. Pertanyaannya sudahkah hal itu dilakukan para pejabat tersebut barangkali dengan pengalaman lebih dari 30 tahun Indonesia sudah punya hubungan diplomatik dan kerjasama dengan berbagai negara sudah pasti sudah pasti sudah sangat berpengalaman. Persoalannya kenapa nama Indonesia kurang bergema dan baik. Soal yang paling sederhana masih banyak kejadian di indonesia sendiri yang memprihatinkan dan banyaknya orang Indonesia sendiri juga tidak bersedia menjaga nama baik Indonesia.

Soal lainnya, merusak nama baik bangsa lain yang dituju juga merupakan sebuah projek dan menguntungkan bagi yang bisa mengambil keuntungannya disisi lain diindonesia semua itu masih dianggap Normative dan alammiah. Ini juga barangkali yang menjadi soal selain tidak banyak warga negara Indonesia yang berani bertarung dan mampu mempertahankan nama baik bangsanya.

IV. Indonesia segera bersatu.

Indonesia yang dulunya puluhan bahkan ratusan kerajaan kini telah menjadi sebuah bangsa Indonesia. Keberagaman Budaya dan pola pikir serta bahasa. Kelebihannya adalah akan sangat sulit melakukan rakayasa yang melibatkan seluruh bangsa dan ini akibat keberagaman yang ada. Tetapi disisi lain akan sulit juga membuat agenda yang menjadi miliknya seluruh bangsa.

Apapun yang menjadi prioritas maka akan sulit menjadi prioritas suku bangsa lainnya. Dan inipun sebetulnya kelebihan bahwa perkembangan bangsa ini akan lebih alamiah.

Sewaktu saya masih belia sama sekali tidak terpikirkan bahwa perbedaan pendapat dan perpecahan sangat akan mengganggu bangsa Indonesia. Saat ini kita semua merasakannya jika perbedaan pendapat dan perpecahan didialektikakan terus menerus maka yang terjadi bukannya amalgamasi idea , pikiran dan perbuatan sehingga berbagai hal menjadi sebuah kenyataan tetapi malahan akan hancur dan punahnya banyak hal yang telah ada disamping perpecahan yang semakin meluas.

Indonesia bersatu akan menjadi sebuah kenyataan yang semakin sulit dan dibalik perpecahannya akan semakin nyata banyak dalang dan yang menikmatinya.

Sekali lagi Indonesia perlu bersatu dan persatuan itu bukannya karena keterpaksaan tetapi memang sebuah kepentingan bersama dengan tujuan mewujudkan kepentingan bersama.

V. Koperasi dan UKM sebagai salah satu sarana.

Apakah kita belum bosan melihat Koperasi yang sudah bertahun tahun tetapi tidak juga menjadi sokoguru dan pada tahun 2008 dengan anggota 28 juta hanya membentuk omset dagang 63 triliun yang artinya setahunnya setiap anggota hanya bertransaksi kurang Rp.3 juta setahunnya sehingga sebulannya hanya Rp.250 ribu.

Kemudian usaha kecil menengah Data dari Departemen Koperasi dan UKM menunjukkan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2008 meningkat dibanding tahun 2007. Berdasarkan data itu jumlah UMKM mencapai 51,26 juta unit sedangkan tahun 2007 sebanyak 49,82 juta unit. Namun jangan buru-buru senang karena dari jumlah itu usaha mikro mendominasi sampai 99%.

Dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), PDB UKM tahun 2008 mencapai Rp 2.609 trilun, di mana sebesar Rp 1.505 triliun di antaranya disumbangkan oleh unit-unit usaha mikro. PDB UKM ini lebih besar dibanding PDB yang dihasilkan unit-unit usaha besar secara kumulatif yang mencapai Rp 2.087 triliun. Jadi pantas saja sektor UKM menjadi primadona. Pada sektor ini juga tidak kurang 75 jutaan pekerja terlibat didalamnya.

Jika dilihat kesempatannya pada sektor ini banyak hal. Pada sektor ini masih sangat mungkin dimasukannya nilai nilai luhur, nasionalisme dan kesadaran akan pentingnya koperasi dan ukm untuk pertahanan negara. Walaupun tentunya dengan pola pengorganisasian yang berbasis kepada pengorganisisasian, pendidikan dan pemberdayaan dengan semangat pengabdian serta berbuat yang terbaik untuk usaha serta kepentingan negara dan bangsa.
Kenyataan bahwa pengusaha ukm dipandang tidak profesional dan tidak kredit bank oriented adalah merupakan tantangan dimana dalam waktu dekat ini bahwa ternyata harus bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas dan melipatgandakan omset usaha yang ada.

Kenapa UKM dan Koperasi ini sangat strategis jika di mainkan dengan pola pengorganisasian diatas :
1. Pada daerah perbatasan negara jangan berharap tentara nasional Indoensia akan disambut hangat ketika ada konflik diperbatasan jika masyarakat disana sangat tergantung perekonomiannya kepada negara tetangga. Dalam kondisi ini bisa bisa TNI bukan hanya tidak didukung tetapi disuruh pulang penduduk negeri sendiri.
2. Peledakan Bomb oleh anak remaja dan tetap merebaknya terorisme di Indonesia jangan pula hanya dipersepsikan hanya karena soal keyakinan saja. Ada baiknya kejadian tersebut dilihat dari segi tidak terlihatnya keberpihakan kepada mereka kaum papa, apakah biaya sekolah tinggi yang tidak lagi terjangkau, biaya kesehatan yang semakin tidak terjangkau, keberpihakan hukum kepada kaum yang bekuasa dan kaya sehingga menimbulkan frustasi serta perlawanan yang ekstrim atas kondisi ini.
3. Perginya para TKW dan TKI yang tidak punya skill memadai, jangan juga hanya dipersepsikan bahwa hal itu karena kemampuan adaptasi dan kesempatan mendapatkan pekerjaan dinegeri orang dengan cara yang lebih mudah tetapi juga harus dipersepsikan juga sebagai tiadanya pilihan dalam rangka mempertahankan kehidupan atau memperbaiki kondisi yang ada, akibatnya seringkali bukan lagi hanya fatal karena mengalami musibah disiksa atau dibunuh dinegeri tujuan tetapi juga sangat merusak nama baik bangsa Indonesia.
4. Dirusaknya berbagai komoditas ketika menuju daerah tujuan ekport misalnya dimasukan paku atau pasir kedalam komditi tersebut sebaiknya tidak hanya dipandang bahwa komoditi tersebut perlu memenuhi standard export saja tetapi juga perlu dilihat sebagai cara perlawanan masyarakat dengan pola zerro sum game dimana anggota masyarakat sudah frustasi tidak dapat menemukan cara berdagang yang lebih berpihak kepadanya atau adil selain mengikuti pola perdagangan ijon atau tengkulak yang menguasainya.
5. Begitu juga ketika melihat jembatan Suramadu tiba tiba dicopoti baut dan murnya, sebaiknya tidak hanya dipandang sebagai usaha melakukan sabotase atau penjualan besi bekas saja tetapi juga perlu dipelajarinya pandangan bahwa jalan tersebut tidak akan lebih banyak membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi masyarakat madura dan hanya akan meningkatan kemaksiatan di madura jika tidak dinatispasi secara tepat guna.
6. Terhambatnya usaha kecil dan menengah dalam mengakses perbankan jangan pula dipersepsikan hanya karena ketidakmampuan usaha kecil mengikuti pola yang diterapkan perbankan tetapi juga ada baiknya dipandang sebagai usaha membatasi tumbuh meluasnya yang pengusaha di Indonesia, walaupun pembatasan ini bisa masuk akal jika mereka mengatakan sebagai salah satu usaha menjalani prinsip kehati hatian dalam dunia perbankan.
7. Jangan pandang semua persoalan UKM dan Koperasi ini hanya dari segi dan sudut pandang perekonomian dan sosial saja tetapi harus dalam kerangka yang lebih luas sampai kepada menimbulkan ketertiban masyarakat dan pertahanan negara. Ketidakberpihakan secara nyata kepada kemajuan pelaku ekonomi lemah dan menengah ini pada akhirnya akan merugikan Demokrasi dan ketahanan negara.

Semua kondisi yang ada sekarang ini tidak akan lagi bisa jika dijalankan dengan pola normative yang seperti telah dijalankan selama ini. Kesan bahwa masyarakat yang ada sekarang ini miskin, papa, kurang pengetahuan , tidak punya semangat juang serta tukang bikin masalah ada baiknya dilihat kembali dari sisi potensinya juga berdasarkan sejarah, budaya dan geografienya.
Bangsa Indonesia bangsa yang suka akan panutan dan lebih bisa digerakan dengan menggerakan nuraninya dilandasi akal sehatnya dibandingkan dengan menjalankan program program secara normative. Keliru besar juga jika melakukan pemberdayaan tetapi masih mencampurbaurkan dengan penyakit masyarakat yang sering kali lebih ganas dari obatnya. Semua ini butuh transformasi sosial yang masive dan bukanya dengan beriklan serta melakukan kunjungan sosial serta kunjungan kerja saja.

Soal yang ada sekarang ini bukan lagi soal soal yang seperti dibayangkan sebelumnya. Perubahan datang sedemikian cepat sehingga menghasilkan peluang sekaligus ancaman yang besar begitu juga bencana alam yang datang ke negeri Indonesia ini tidak lagi dapat dikatakan sebagai bencana yang bisa dinafikan. Sejak Tsunami Aceh, pangandaran, Gempa Yogyakarta sampai Tasikmalaya semuanya memberikan dampak yang fatal. Belum selesai tangani akibat Gempa ang berpusat disekitar tasikmalaya sudah datang lagi bencana banjir di Mandailing Natal Sumatera Utara yang juga menewaskan puluhan jiwa serta mebawa berbagai kerusakan. Begitu juga pertarungan dibidang politik seperti dipaparkan diawal tulisan ini juga jika tidak diantisipasi sangat akan membawa bahaya , apalagi jika semua ketegangan ini dibarengi dengan ketegangan sosial yang ada dimasyarakat.

Berbaliknya moncong senjata kepada komandan batalion pada sebuah satuan tempur jangan lagi hanya dipandang sebagai penghianatan dan dilakukan oleh prajurit yang stress tetap juga ada baiknya diantisipasi dari sudut keluarga nya sehingga kepastian akan kehidupan keluarga prajurit menjadi lebih terjamin. Begitu juga penembakan personil pekerja pada daerah tambang di Freeport yang belum juga bisa dituntaskan jangan pula dipandang karena persoalan frustasi, stress atau sirik dan kurangnya mendapat perhatian sehingga terpaksa melakukan tindakan kriminal itu.
Begitu juga terseretnya kalangan beragama kedalam tindakan kekerasan yang selama ini terjadi juga sebaiknya tidak lagi dipandang sebagai hanya akibat kekeliruan penafsiran ajaran saja tetapi juga perlu dipandang sebagai sebuah proses yang perlu diantisipasi dari segi kepastian masa depan para santri, pesantren dan pemuka agamanya.
Semua ini harus dipandang sebagai bagian dari pembangunan ekonomi yang mempunyai karakter serta sekaligus selain meningkatkan kesejahteraan tetapi juga membangun kesadaran bernegara dan memperkuat pertahanan negara.
Keliru besar jika kesadaran bernegara hanya didapat dari seminar dan penataran karena kalau pun pola pola lama ini tetap dibutuhkan untuk saat ini yang pailng mendesak adalah segera mentransformasikan kehidupan yang ada didepan mata ini.

Tidak ada pilihan lain maka pola yang sebaiknya dipilih adalah menggunakan pola seperti diuraikan diatas dan menjadi UKM dan Koperasi sebagai wadah yang bisa menjalankan pengorganisasian, pemberdayaan, dan pendidikan yang didasari nilai nilai luhur serta kesiapan melakukan pengabdian demi tercapainya tujuan.

Demikian semoga bermanfaat.


Agus Muldya Natakusumah
Indosolution.


Messages in this topic (1)

Ahli yang menghantar menggunakan kata-kata kesat dan kasar atau menyerang peribadi ahli yang lain, email mereka tidak akan disiarkan.

Ahli group yang sentiasa menghantar email berkenaan politik sahaja akan disiarkan emailnya tanpa penapisan moderator group.

Email yang disiarkan dipertanggungjawabkan kepada pengirim email tersebut dimana moderator dan group tidak boleh dipertanggungjawabkan.

=============================================
Link List:
• Lirik Lagu Popular - http://www.lirikpopular.com
• Spa Q - http://spa-q.blogspot.com
• Auto Insurance - http://pdautoinsurance.blogspot.com

------------------------------------------------------------------------
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/

<*> Your email settings:
Digest Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dunia-politik-normal@yahoogroups.com
mailto:dunia-politik-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dunia-politik-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

------------------------------------------------------------------------

No comments:

Alexa Traffic Rank

Subscribe to dunia-politik

Subscribe to dunia-politik
Powered by groups.yahoo.com