Topics in this digest:
1. B antuan untuk korban gempa di Sumbar
From: awang_juned_bin_ayub
2. Rakyat, Inilah Total Biaya Pelantikan Wakil Anda di Senayan!
From: Billy Yoseph Bibianus
3. Tiga Abdul dan Faraid : Ilmu Yang Semakin Dilupakan
From: afyan afyan
Messages
________________________________________________________________________
1. B antuan untuk korban gempa di Sumbar
Posted by: "awang_juned_bin_ayub" ali_cestar@yahoo.com awang_juned_bin_ayub
Date: Wed Sep 30, 2009 11:39 am ((PDT))
SurauNet menerima & menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Sumatera Barat ke BCA no 084 037 5811 & BNI no 013 769 0351.
Koordinator Tim Relawan SurauNet: Okmas Suryadi, Muhammad Riza, Suhendra, Ali Cestar.
Messages in this topic (1)
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Rakyat, Inilah Total Biaya Pelantikan Wakil Anda di Senayan!
Posted by: "Billy Yoseph Bibianus" billy_classic@yahoo.ie billy_classic
Date: Wed Sep 30, 2009 11:01 pm ((PDT))
Info selingan,..
Selain ada gempa,..juga ada gempa dari pelantikan anggota DPR hari ini yang begitu besar dananya,...
Ada tanggapan,...
Selasa, 29 September 2009 | 15:04 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelantikan anggota DPR dan DPD 2009-2014 pada 1
Oktober mendatang, menjadi perhelatan yang menjadi agenda tiga lembaga
yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ketiga lembaga pun menganggarkan biaya
yang jumlahnya luar biasa besar.
Total biaya untuk pelantikan yang hanya akan berlangsung beberapa jam
itu, mencapai Rp 46, 049 miliar. Berikut adalah rincian anggaran yang
berasal dari keuangan negara tersebut, bersumber dari Indonesia Budget
Centre (IBC) :
1. Anggaran KPU : Rp 11 miliar
Angka ini jauh lebih besar dari pelantikan tahun 2004 sebesar Rp 7
miliar, naik sebesar 36 persen. Untuk pelantikan ini, per anggota DPR
menelan biaya sebesar Rp 15,89 juta.
- Biaya menginap di Hotel Sultan selama 4 hari @Rp4,2 juta x 692 orang =Rp 2,9 miliar
- Sewa kendaraan @Rp 63 juta x 4 hari =Rp 252 juta
- Biaya beli tas @Rp 167 ribu x 692 =Rp 115 ,5 juta
- Uang saku @Rp 2 juta x 692 =Rp 1,38 miliar
- Biaya pakaian penjemputan (jas, jaket, batik, hem) = Rp 149 ,9 juta
- Biaya lain-lain Rp 6,22 miliar guna membiayai konsumsi petugas lapangan, biaya transportasi anggota DPR dan DPD.
2. Anggaran DPR/Setjen : Rp 28, 504 miliar
- Perjalanan pindah ke Jakarta @Rp50,35 juta x 560 orang =Rp 28,2 miliar (dana ini dianggap tidak perlu, duplikasi)
- Bantuan logistik untuk petugas Polri selama 3 hari =Rp 138 juta (duplikasi dengan anggaran Polri)
- Biaya protokoler pelantikan = Rp 112 ,5 juta
- Honor rohaniawan = Rp 56,2 juta
3. Anggaran DPD/Setjen = Rp 6, 545 miliar (anggaran ini naik sekitar 17
persen atau Rp 949 juta dari DIPA awal sebesar Rp 5,6 miliar)
- Biaya pembuatan PIN @Rp 9 juta x 132 = Rp 1,2 miliar (dinilai terlalu mahal)
- Biaya orientasi sebelum dilantik @Rp 22,7 juta x 132 orang = Rp 3 miliar (duplikasi dengan orientasi KPU)
- Biaya purnatugas (transport dan akomodasi) @Rp 10,4 juta x 100 anggota =Rp 1,04 miliar
- Biaya pengambilan sumpah/janji @Rp 9,8 juta x 132 anggota = Rp 1,3 miliar
Dengan total anggaran Rp 46, 049 miliar, maka per anggota DPR dan DPD rata-rata menghabiskan Rp 66,54 juta.
Koordinator Indonesia Budget Centre (IBC), Arif Nur Alam mengatakan,
dari puluhan miliar anggaran tersebut, terdapat beberapa pos yang
seharusnya bisa dihemat. Ia mencontohkan, biaya penjemputan dan
penginapan bisa dihemat ratusan juta rupiah, jika saja 204 anggota yang
berdomisili di Jakarta tak ikut diinapkan di hotel mewah.
"Pelantikan adalah tahap akhir pemilu, sehingga alokasi di Setjen DPR
dan DPD tidak perlu terlalu besar. Alokasi yang tinggi ini menunjukkan
fungsi anggaran tidak baik dan menyakiti hati rakyat," kata Arif, di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa ( 29/9 ).
Menurutnya, pelantikan hanya acara seremonial tanpa pertanggung-gugatan
atas aset nasional dan aset daerah dari perhelatan yang pernah digelar
sebelumnya.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Messages in this topic (1)
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Tiga Abdul dan Faraid : Ilmu Yang Semakin Dilupakan
Posted by: "afyan afyan" afyan.ikhlas@gmail.com afyan2ikhlas
Date: Thu Oct 1, 2009 12:05 am ((PDT))
Tiga Abdul dan Faraid : Ilmu Yang Semakin Dilupakan1 October 2009 No Comment
**
www.afyan.com <http://%20%20www.afyan.com/>
Ketika saya belajar di UIAM <http://afyan.com/?p=8>suatu ketika dahulu,
salah satu subjek yang dipelajari adalah "Probate and Sucession". Subjek ini
mengajar tentang proses pentadbiran dan pewarisan harta pusaka untuk orang
Islam dan bukan Islam.
Subjek ini diajar di dalam dua semester atau setahun, bersama subjek-subjek
lain.
Dalam subjek ini, saya belajar satu hadith Rasulullah s.a.w yang dilaporkan
oleh Imam Ahmad, yang bermaksud; *"Hendaklah kamu pelajari ilmu faraidh,
maka sesungguhnya ilmu faraidh adalah suruhan dari agama kamu dan
bahawasanya ilmu faraidh adalah seperdua daripada ilmu dan yang mula-mula
dicabut dari umatku.".*
Pada waktu itu, saya tidak berapa jelas akan maksud kata-kata Rasulullah*"…yang
mula-mula dicabut dari umatku*".
Apa yang diterangkan oleh pensyarah saya maksud hadith Nabi tersebut, ialah
sekarang proses pengiraan faraid dilakukan menggunakan kalkulator khusus.
Jadi, proses pengiraan tidak dilakukan secara kiraan manual. Semuanya
menggunakan kalkulator. Maka, sekarang orang Islam sudah tidak lagi
mempelajari ilmu perkiraan untuk mengira bahagian-bahagian hak ahli waris.
Kini, selepas kira-kira 6 tahun graduate, dan berkecimpung di dalam bidang
perundingan takaful dan kewangan Islam, barulah saya nampak kebenaran
kata-kata Rasulullah tadi.
*(Nota: Siapa kata **kalau hendak menjadi ejen takaful, tidak perlu belajar
tinggi-tinggi?* <http://afyan.com/?p=227>*)*
**
Kalu kita tengok dram-drama dan filem-filem Melayu yang mengisahkan cerita
tentang perebutan harta pusaka <http://afyan.com/ver1/?p=243>, semuanya
membelakangi keperluan ilmu faraid. Dalam musim raya baru-baru ini pun saya
terperasan beberapa drama dan filem yang mempunyai konflik perebutan harta
pusaka, tetapi saya tidak ingat apakah tajuknya.
[image: 3 abdul]<http://afyan.com/ver1/wp-content/uploads/2009/10/3-abdul.jpg>
*Tiga Abdul dan Faraid*
Malah, jika kita lihat cerita-cerita P. Ramli
<http://afyan.com/ver1/?p=212>yang
mengisahkan perihal harta pusaka <http://afyan.com/ver1/?p=243>, turut
berlaku perkara yang sama. Contohnya di dalam filem Tiga Abdul.
Di dalam cerita tersebut, sebenarnya ketiga-tiga Abdul memiliki hak yang
sama ke atas harta ayah mereka Ismet Ulam Raja. Baik harta di dalam
Isketambola dan di luar Isketambola.
Di dalam cerita tersebut, Abdul Wahab selaku anak sulung membahagi
harta-harta Ismet Ulam Raja yang berada di dalam Isketambola secara
"demokrasi terpimpin". Dia mendapat segala estet-estet, kebun-kebun dan
tanah-tanah yang bernilai 5 juta pound sterling, manakala adik kedua Abdul
Wahib pula mendapat segala wang di dalam bank-bank Ismet Ulam Raja yang
berjumlah 4 juta pond sterling. Manakala adik bongsu mereka Abdul Wahub pula
hanya mendapat rumah pusaka "yang hampir hendak roboh".
Ia menimbulkan konflik kerana ketidakadilan yang dilakukan oleh pemegang
amanah <http://afyan.com/ver1/?p=947>, iaitu Abdul Wahab. Lantaran itu,
Abdul Wahub mengambil keputusan memutuskan persaudaraan dengan mereka
berdua.
Jika faraid digunakan, ketiga-tiga Abdul tidak perlu putus saudara. Peguam
si mati, Sulaiman Akhlaken patut memainkan peranan dalam hal ini.
Apapun, ia sekadar cerita jenaka. Mungkin yang tersirat di sebalik itu,
P.Ramlee ingin mengingatkan kita tentang keperluan ilmu faraid.
*Hikmah Faraid*
Di dalam satu kursus penerangan tentang harta pusaka, seorang bukan Islam
memuji konsep faraid ini di dalam Islam, kerana ia memberi keadilan kepada
para isteri.
Dia memberi contoh tentang seorang suami yang bermain kayu tiga, dan
mewasiatkan keseluruhan hartanya kepada perempuan simpanan tersebut. Selepas
lelaki itu mati, isteri dan anak-anak lelaki itu tidak mendapat satu sen pun
daripada harta suami dan ayah mereka.
Di dalam Islam, ia tidak akan berlaku sama sekali. Seandainya berlaku kes
seperti tadi, isteri atau anak-anak boleh mencabar kesahihan wasiat tadi,
dan faraid akan sah.
(bersambung…)
--
Ikhlas dari Afyan :)
Phone: 013-353 4967
Blog: http://www.afyan.com
--
Ikhlas dari Afyan :)
Phone: 013-353 4967
Blog: http://www.afyan.com
Messages in this topic (1)
Ahli yang menghantar menggunakan kata-kata kesat dan kasar atau menyerang peribadi ahli yang lain, email mereka tidak akan disiarkan.
Ahli group yang sentiasa menghantar email berkenaan politik sahaja akan disiarkan emailnya tanpa penapisan moderator group.
Email yang disiarkan dipertanggungjawabkan kepada pengirim email tersebut dimana moderator dan group tidak boleh dipertanggungjawabkan.
=============================================
Link List:
• Lirik Lagu Popular - http://www.lirikpopular.com
• Spa Q - http://spa-q.blogspot.com
• Auto Insurance - http://pdautoinsurance.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/
<*> Your email settings:
Digest Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dunia-politik-normal@yahoogroups.com
mailto:dunia-politik-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dunia-politik-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment