20090813

Dunia-Politik.blogspot.com - Digest Number 1908

There are 2 messages in this issue.

Topics in this digest:

1. Pernyataan Sikap PRP Kecam Kebrutalan Aparat Kepolisian
From: Perhimpunan Rakyat Pekerja

2. Pernyataan Solidaritas PRP utk Perjuangan Rakyat Malaysia Menentang
From: Perhimpunan Rakyat Pekerja


Messages
________________________________________________________________________
1. Pernyataan Sikap PRP Kecam Kebrutalan Aparat Kepolisian
Posted by: "Perhimpunan Rakyat Pekerja" prp_pusat@yahoo.com prppusat
Date: Tue Aug 11, 2009 2:58 am ((PDT))








PERNYATAAN
SIKAP

PERHIMPUNAN
RAKYAT PEKERJA
Nomor:
107/PS/KP-PRP/e/VIII/09


Mengecam
keras kebrutalan pihak kepolisian dalam penegakan hukum!
Kapolri
harus bertanggungjawab terhadap kekerasan pihak kepolisian!


Salam
rakyat pekerja,
Pada
tanggal 22 Juni 2009, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri)
memberlakukan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No 8
tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia
dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara RI. Artinya, Kepolisian
Republik Indonesia (POLRI) hendak menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan menghormati Hak Asasi Manusia setiap warga Negara. Dapat
dikatakan, POLRI akan menjalankan fungsi mengayomi dan melindungi
masyarakat.
Namun
kenyataannya sangat berbeda jauh dengan peraturan yang telah
dikeluarkan oleh Kapolri tersebut. Baru-baru ini, pada tanggal 9
Agustus 2009, telah terjadi tindakan brutal yang dilakukan kepolisian
terhadap para petani di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Para
petani yang hendak melaksanakan protes karena PTPN memaksakan memulai
operasinya di atas tanah yang sedang berkonflik, terpaksa harus
menjadi korban kebrutalan polisi. Beberapa warga bahkan menderita
luka serius dan seorang petani ditembak dari jarak dekat serta
mendapat pukulan popor senapan berkali-kali oleh aparat kepolisian.
Tindakan
brutal kepolisian ini bukan hanya terjadi sekali saja. Di beberapa
daerah lain tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian juga
terjadi. Contoh saja tindakan kekerasan aparat dan pimpinan Polres
Jakarta Utara terhadap para pekerja LBH Jakarta beberapa waktu yang
lalu. Juga di Aceh, beberapa kali proses penegakan hukum yang
dilakukan aparat kepolisian menyebabkan meninggalnya sang tersangka
atau korban. Tentu saja penegakan hukum yang dimaksud adalah
penegakan hukum yang menggunakan kekerasan sehingga menyebabkan
jatuhnya korban jiwa.
Perlakuan
ini juga dilakukan oleh aparat kepolisian di beberapa daerah yang
lainnya, sehingga menimbulkan korban luka atau bahkan korban
meninggal. Penegakan hukum dengan menggunakan kekerasan tentunya
sangat bertentangan dengan peraturan Kapolri yang baru saja
dikeluarkan. Namun yang menarik, tindakan penegakan hukum dengan
menggunakan kekerasan sehingga menyebabkan korban jiwa, hanya
dilakukan kepada rakyat pekerja.

Sementara
kepada para pemilik modal dan pejabat yang melakukan penyuapan dan
korupsi, akan diperlakukan dengan sangat baik. Tindakan atau
perlakuan yang ditunjukkan oleh kepolisian bisa sangat berbeda jika
menghadapi para koruptor yang jelas-jelas telah merugikan dan
menyengsarakan negeri ini. Beberapa kali, pihak kepolisian pun
melindungi kepentingan pemilik modal dengan menjadi penjaga keamanan
aset modalnya. Mereka dengan sigap dan brutal akan menghalau segala
gangguan yang akan merugikan kepentingan para pemilik modal termasuk
gangguan dari rakyat yang ingin menuntut hak-haknya. Artinya di
beberapa wilayah Indonesia, pihak kepolisian juga masih menjadi
"anjing penjaga" kepentingan para pemilik modal.
Kapitalisme-Neoliberalisme
telah menyebabkan kebobrokan dalam institusi kepolisian yang
seharusnya menjaga keamanan-ketertiban serta mengayomi dan melindungi
masyarakat. Kenyataannya saat ini, institusi kepolisian seakan-akan
telah menganggap rakyat lah yang harus diperangi demi menjaga
kepentingan-kepentingan para pemilik modal. Maka dari itu, gerakan
perlawanan rakyat harus mulai dibentuk dan disatukan untuk
menghancurkan sistem kapitalisme-neoliberalisme, sehingga dapat
mengembalikan peran dan fungsi kepolisian ke posisinya semula yang
dicita-citakan untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.
Secara
tidak sadar, aparat kepolisian pun sebenarnya merupakan rakyat
pekerja yang juga dirampas kesejahteraannya oleh para pejabat
kepolisian dan para kapitalis. Seharusnya aparat kepolisian dapat
berjalan bersama-sama dengan rakyat pekerja lainnya untuk menuntut
kesejahteraan dan melawan para penguasa yang jelas-jelas lebih
berpihak kepada para kapitalis. Hanya dengan SOSIALISME lah
kesejahteraan dan hak-hak rakyat pekerja dapat dijamin oleh Negara,
termasuk kesejahteraan para aparat kepolisian.
Maka
dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) menyatakan
sikap:

Mengecam
keras tindakan brutal dengan menggunakan kekerasan yang ditunjukkan
oleh aparat kepolisian dalam menegakkan hukum di Indonesia

Menuntut
seluruh aparat kepolisian untuk menjalankan tugas dan fungsinya
dalam mengayomi dan melindungi hak-hak rakyat pekerja di seluruh
Indonesia.

Mendesak
Kapolri dan jajaran pejabat kepolisian lainnya untuk bertanggung
jawab terhadap tindakan-tindakan kekerasan yang ditunjukkan oleh
aparatnya kepada rakyat pekerja di seluruh Indonesia

Kepada
seluruh elemen gerakan perlawanan rakyat untuk bersatu, termasuk
aparat-aparat kepolisian yang tertindas, demi memperjuangkan
SOSIALISME untuk kesejahteraan seluruh rakyat pekerja di Indonesia







Jakarta
10 Agustus 2009



Komite
Pusat
Perhimpunan
Rakyat Pekerja
(KP-PRP)




Ketua
Nasional


Sekretaris
Jenderal





ttd.
(Anwar
Ma'ruf)



ttd.
(Rendro
Prayogo)




_filtered {margin:0.79in;}P {margin-bottom:0.08in;}-->___*****___Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
Bersatu Bangun Partai Kelas Pekerja!

Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP PRP)
JL Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat
Phone/Fax: (021) 391-7317
Email: komite.pusat@prp-indonesia.org / prppusat@gmail.com / prppusat@yahoo.com
Website: www.prp-indonesia.org


Messages in this topic (1)
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Pernyataan Solidaritas PRP utk Perjuangan Rakyat Malaysia Menentang
Posted by: "Perhimpunan Rakyat Pekerja" prp_pusat@yahoo.com prppusat
Date: Tue Aug 11, 2009 11:20 am ((PDT))








Working
People's Association Solidarity Message for


Malaysian
People Struggle to Demand the Abolition of ISA
(Internal Security Act)

Pernyataan
Solidaritas Perhimpunan Rakyat Pekerja untuk

Perjuangan
Rakyat Malaysia Menuntut Penghapusan ISA (Internal Security Act)
No.:
108/PS/KP-PRP/e/VIII/09


supposing
a flower
we
are a flower that you don't want to grow

you
rather build

houses
and grab lands


supposing
a flower
we
are a flower that you don't want to exist
you
rather build
highways
and fences

supposing
a flower

we
are a flower that shed in our own earth

if
we are flower
you
are wall

but
in those wall we spread seeds
that
one day will arise together
with
a conviction:
you
must destroy!
in
our conviction
everywhere

tyranny
must fall down!

(Wiji Thukul, Flower
and Wall, 1988-1989)


On August 1st,
40,000-strong people march in Kuala Lumpur and the thousands who did
not make it because of police roadblocks gave a very clear and
precise message to Malaysia's Prime Minister Datuk Seri Najib Razak:
repeal the draconian Internal Security Act
(ISA). The pro-ISA gathering fizzled out or was drowned by the
immense anti-ISA gathering led by the Abolish ISA Movement (a
coalition of 83 organisation).This has been the biggest ever
gathering organised against the ISA since the draconian law was
enacted 49 years ago. The police used chemical-laced tear gas on the
peaceful and well organised crowd. More than 400 people were
arrested, including scores of PSM supporters. The gathering,
spearheaded by the Parti Islam Se-Malaysia (PAS, Islamic Party of
Malaysia) and other opposition parties, was the biggest opposition
rally since the 2008 general election. The PSM and JERIT played
prominent roles with the other parties in organising this huge
gathering. It was a victory for the democratic movement and a blow to
the government and the pro-ISA group. The detainees at the anti-ISA
rally in Kuala Lumpur are detained at Markas Pasukan Gerakan Am
Cheras and a small group detained in Bukit Jalil Police Station. From
2.30pm onwards, the police have been shooting tear gas and spraying
chemical-laced water cannons towards the 10,000-strong crowd near
Sogo shopping complex in Jalan Tuanku Abdul Rahman to force them to
disperse. Another 2,000-strong crowd that marched from Masjid Negara
to Pasar Seni was surrounded by FRU and police at Dataran Merdeka.
Tear gas and chemical-laced water cannons were also used during
aggressive attempts at dispersing the crowd. 49 years ago in August
1st 1960, Internal Security Act was legalized by the
Malaysian Parliament. That was dominated by UMNO (United Malays
National Organization), MCA (Malaysian Chinese Association) and MIC
(Malaysian Indian Congress). Since then this law has been used to
suppress the democratic movement and freedom of expression.


Working
People Association, calls and demand the following:
Fully
supports the struggle of Malaysia people to abolish ISA for a true
democracy
Urging
Malaysian government to release all the pro democracy activists
immediately and unconditionally

Stop harassing the
protestors from exercising their rights to assembly and stop this
assult on their freedom of expression


seumpama
bunga
kami
adalah bunga yang tak kaukehendaki tumbuh
engkau
lebih suka membangun
rumah
dan merampas tanah

seumpama
bunga
kami
adalah bunga yang tak kaukehendaki adanya
engkau
lebih suka membangun
jalan
raya dan pagar besi

seumpama
bunga
kami
adalah bunga yang dirontokkan di bumi kami sendiri

jika
kami bunga
engkau
adalah tembok
tapi
di tubuh tembok itu telah kami sebar biji-biji
suatu
saat kami akan tumbuh bersama
dengan
keyakinan: engkau harus hancur!
dalam
keyakinan kami
di
mana pun – tirani harus tumbang!
(Wiji
Thukul, Bunga dan Tembok, 1988-1989)


Pada tanggal 1 Agustus,
40.000 orang berdemonstrasi di Kuala Lumpur dan ribuan orang yang
tidak berhasil berdemonstrasi karena blokade polisi telah menunjukan
pesan yang jelas dan tepat bagi Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri
Najib Razak: cabut Internal Security Act (ISA). Demonstrasi
mendukung ISA melempem atau terkubur oleh yang menentang ISA
yang besar, dimana dipimpin oleh Abolish ISA Movement (sebuah
koalisi 83 organisasi). Ini adalah demonstrasi terbesar menentang ISA
sejak undang-undang tersebut disahkan 49 tahun yang lalu. Polisi
menggunakan gas air mata untuk membubarkan aksi massa damai dan
terorganisir. Lebih dari 400 orang ditangkap, termasuk diantaranya
pendukung Partai Sosialis Malaysia (PSM). Demonstrasi tersebut
dipelopori oleh Parti Islam Se-Malaysia (PAS) serta partai oposisi
lainya, dimana merupakan rally massa oposisi terbesar sejak
pemilihan umum 2008. PSM dan JERIT (Jaringan Rakyat Tertindas)
memainkan peran memimpin dengan partai-partai lain dalam
mengorganisir demonstrasi besar-besaran tersebut. Ini adalah
kemenangan bagi gerakan demokratik dan pukulan terhadap pemerintah
Malaysia serta kelompok pro ISA. Para aktivis yang ditangkap dalam
demonstrasi anti ISA di Kuala Lumpur kebanyakan ditahan di Markas
Pasukan Gerakan Am Cheras dan beberapa lainnya ditahan di Bukit Jalil
Police Station. Sejak pukul 2:30 siang polisi menembakan gas air mata
dan menggunakan water cannons berisi bahan kimia kepada
kumpulan 10.000 massa didekat kompeks perbelanjaan Sogo di Jalan
Tuanku Abdul Rahman untuk membubarkan mereka. Kumpulan 2.000 massa
lainnya yang berjalan dari Masjid Negara ke Pasar Seni dikelilingi
oleh FRU dan polisi di Dataran Merdeka. Gas air mata dan water
cannons juga digunakan untuk membubarkan massa tersebut. Empat puluh
Sembilan tahun yang lalu pada tanggal 1 Agustus 1960, Internal
Security Act disahkan oleh Parlemen Malaysia, yang didominasi oleh
UMNO (United Malays National Organization), MCA (Malaysian Chinese
Association) dan MIC (Malaysian Indian Congress). Sejak saat itu
undang-undang tersebut telah digunakan untuk menindas gerakan
demokratik dan kebebasan berekspresi.


Untuk itu, Perhimpunan
Rakyat Pekerja menyatakan sikap:

Mendukung penuh perjuangan
rakyat Malaysia dalam menuntut pencabutan Internal Security Act
(ISA), untuk mencapai demokrasi sejati.

Menuntut pada Pemerintah
Malaysia untuk segera membebaskan tanpa syarat para aktivis
pro-demokrasi dan penentang ISA.

Mendesak Pemerintah
Malaysia untuk menghentikan represi terhadap para demonstran yang
menggunakan hak kebebasan berkumpul mereka dan hentikan serangan
terhadap kebebasan berekspresi.








Jakarta, August 12,
2009
Central
Committee - Working People's Association

Komite
Pusat - Perhimpunan Rakyat Pekerja




National
Chairperson
Ketua
Nasional


General
Secretary
Sekretaris
Jenderal




ttd.
(Anwar
Ma'ruf)


ttd.
(Rendro
Prayogo)



_filtered {margin:0.79in;}P {margin-bottom:0.08in;}-->___*****___Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
Bersatu Bangun Partai Kelas Pekerja!

Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP PRP)
JL Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat
Phone/Fax: (021) 391-7317
Email: komite.pusat@prp-indonesia.org / prppusat@gmail.com / prppusat@yahoo.com
Website: www.prp-indonesia.org


Messages in this topic (1)

Ahli yang menghantar menggunakan kata-kata kesat dan kasar atau menyerang peribadi ahli yang lain, email mereka tidak akan disiarkan.

Ahli group yang sentiasa menghantar email berkenaan politik sahaja akan disiarkan emailnya tanpa penapisan moderator group.

Email yang disiarkan dipertanggungjawabkan kepada pengirim email tersebut dimana moderator dan group tidak boleh dipertanggungjawabkan.

=============================================
Link List:
� Lirik Lagu Popular - http://www.lirikpopular.com
� Spa Q - http://spa-q.blogspot.com
� Auto Insurance - http://pdautoinsurance.blogspot.com

------------------------------------------------------------------------
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/

<*> Your email settings:
Digest Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dunia-politik/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dunia-politik-normal@yahoogroups.com
mailto:dunia-politik-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dunia-politik-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

------------------------------------------------------------------------

No comments:

Alexa Traffic Rank

Subscribe to dunia-politik

Subscribe to dunia-politik
Powered by groups.yahoo.com